Senin, 12 November 2012

Terios, Si Petualang Sejati Menyisir Daerah Penghasil Kopi

Petualangan terios 7 wonders dimulai pada 10 Oktober dengan disaksikan oleh jajaran manajemen dan staff astra daihatsu motor. Tim petualang terdiri dari 10 orang yang akan melintas keindahan alam pulau Sumatra dengan 3 unit daihatsu terios TX-AT sebanyak 2 unit dan terios MT sebanyak 1 unit. Misi utama perjalanan ini adalah untuk membuka mata dunia tentang kekayaan alam Indonesia khususnya pulau Sumatra yaitu sebagai produsen kopi yang ada di 7 daerah mulai dari Lampung hingga Sabang. 


Saat mengeksplorasi pengolahan kopi di Liwa yang terkenal sampai mancanegara, diketahui bahwa biji kopi di Liwa berasal dari petani kopi setempat. Sudah ada 2 macam kopi beraroma yang dikembangkan yaitu kopi beraroma ginseng dan pinang. Perjalanan dilanjutkan ke Danau Ranau, Lahat, Pagaralam yang sedikit bergelombang. Sekitar 20 menit keluar dari kota Lahat jalanan mulai berkelok-kelok. Memasuki perbatasan kota Pagaralam, kelokan jalanannya disertai dengan tanjakan terjal. Untuk mengatasi handycap ini, shifter matik Terios pun berpindah-pindah. Ketika tanjakan lumayan terjal agar akselerasi tetap terjaga posisi shifter bergeser ke L. Begitu sudah agak landai bergeser lagi ke 2 , D-3 dan juga D. Walaupun penuh dengan penumpang dan barang bawaan, ternyata ketiga terios yang terdiri dari 2 tipe matik dan 1 manual berhasil mengatasi tantangan jalanan ini.


Perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Empat Lawang (Tebing Tinggi). Daerah hasil pemekaran Kabupaten Lahat ini memiliki ikon Biji Kopi. Kopi adalah salah satu komoditas andalan kabupaten Empat Lawang. Jalanan ketika keluar dari kota Pagaralam menuju Tebing Tinggi via desa Jarai – Pendopo sebenarnya cukup baik. Hanya saja tidak begitu lebar dan rutenya berkelok-kelok. Butuh kehati-hatian agar tak terjadi kecelakaan. Kondisi jalanan sendiri relatif sepi dengan pemandangan hutan di kanan dan kirinya. Karena kecepatan yang bisa diraih tak bisa terlalu kencang, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jarak tempuh kurang lebih 121,6 km sekitar 3 jam. 

Ketika tiba di Bengkulu, tim 7 Wonders memutuskan untuk beristirahat agak lama. Mengingat rute Bengkulu – Bukittinggi melalui Padang akan kami tempuh secara langsung. Etape dari Bengkulu menuju Bukittinggi melalui Muko-Muko Padang sudah kami prediksi bakal menguji fisik dan stamina. Baik anggota tim 7 Wonders maupun 3 Daihatsu Terios yang dipakai. Rute ini sengaja kami pilih karena semenjak dari Jakarta hingga ke Bengkulu rute yang kami lewati lebih banyak melewati perbukitan. Saatnya menjajal jalanan di jalur pantai barat trans Sumatera.

Petualangan kami melalui rute pantai barat memang terasa berbeda. Kalau sebelumnya didominasi pegunungan dan hutan, kini lebih banyak menikmati pemandangan pantai. Selain cuaca panasnya lumayan menyengat berkisar 35 derajat, tikungan-tikungan yang ada juga lebih tajam. Sementara karakter tanjakan dan turunannya kurang lebih sama dengan jalur sebelumnya. Perfoma 3 Terios yang kami bawa ternyata masih tetap mantap. Walaupun di-"siksa” untuk melahap rute yang dilalui, semua berhasil diatasi dengan sempurna. Sementara kondisi anggota tim 7 Wonders sendiri akibat perubahan suhu yang lumayan cepat berubah-ubah dan juga kurangnya istirahat membuat sebagian orang mulai teserang flu. Tapi sejauh ini semua masih tetap oke dan semangat.


Selain rute Bengkulu – Bukittinggi, rute Mandailing Natal - Medan juga bakal menguras seluruh energi tim 7 Wonders. Dengan istirahat yang minim sementara jarak tempuhnya lumayan jauh sekitar 764 km serta kondisi jalanan yang tak bisa diprediksikan butuh konsentrasi dalam mengendalikan TeriosJalanan sepanjang Mandailing Natal – Tarutung kondisinya tak stabil. Sebagian mulus sebagian lagi rusak parah karena perbaikan jalan yang belum juga selesai. Bekas jembatan yang putus karena banjir bandang sudah diperbaiki. Kerusakan jalan ini membuat perjalanan agak terhambat. Jalanan tanah berbatu lagi-lagi menguji ketangguhan suspensi TeriosPerjalanan terakhir adalah Nanggroe Aceh Darussalam. Dan kebanyakan perjalanan flat. Kota Takengon adalah persinggahan terakhir dalam mengeksplorasi 7 tempat penghasil kopi di Pulau Sumatera. Disini, tim 7 wonders mampir di gudang dan laboratorium kopi gayo. 

Terbukti, terios yang mendapat julukan mobil sahabat petualang menjadi pilihan siapa saja yang suka berpetualang, selain kopi juga menjadi teman di kala hujan. Kemampuan dan ketangguhan terios sudah dibuktikan. Terios benar2 direkomendasikan bagi petualang sejati. Bagi siapa saja juga boleh ikutan kuis blog ini. Tersedia berbagai macam hadiah menarik lo. Jangan sampai kelewatan. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar